Situs resmi Polrestabes Semarang Jawa Tengah diretas dan tidak bisa diakses.
Belum diketahui kapan pelanggaran itu terjadi.
Catatan Tribun Jateng pada Jumat Sore (3 Maret 2023), https://tribratanews.polrestabes.semarangkota.go.id/ sudah tidak tersedia lagi.
Website tersebut masih dalam keadaan yang sama sehingga bagi yang ingin membaca informasi kegiatan Polrestabes Semarang tidak dapat mengakses website tersebut hingga Sabtu siang (3 April 2023).
Sebaliknya, situs web hanya menampilkan pesan dari peretas.
Kalimat yang dia tulis adalah “Saya tidak enak badan”.
Montour rides tidak membawa helm dengan tiket..!! Dan sekarang saya naik motor pake sendal buat tilang..?? Kalo kehabisan uang gimana?? Tambahkan aturan Koblock..!!!
Pesan: Menghasilkan uang dengan mengintimidasi orang miskin dan menyembah orang kaya!!!
Seorang sumber dari Polestave Semarang yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan: “Ya, informasi itu benar (kepada peretas), karena kami tidak tahu kapan diubah.”
Secara terpisah, Pakar forensik digital IT Semarang, Solicul Huda mengatakan, kampanye peretasan yang menyasar situs Polrestabes dan Pemprov bukanlah tugas yang sulit.
Kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh hacker pemula yang baru belajar.
Usia rata-rata orang yang melakukan prosedur ini masih dianggap remaja di bawah usia 17 tahun.
“Keterampilan mereka tidak terlalu bagus, dan jika Anda pandai meretas bank, Anda bukan peretas yang dapat dipercaya,” katanya kepada Tribun Jateng, Sabtu (3 April 2023).
Dari segi keamanan, Hoda menyebut website Polres dan Pemda rentan terhadap peretas.
Persyaratan ini berbanding terbalik dengan sistem yang diterapkan di dunia perbankan.
Inti dari kerentanan utama adalah penjaga atau administrator situs panggilan 24 jam.
Situs-situs milik Polres dan Pemda tidak menerapkan hal tersebut, sehingga wajar saja hacker bisa dengan mudah meretasnya.
Kasus seperti itu sering terjadi. Oleh karena itu, peretas sering menyusup setelah pukul 19:00, bukan pada jam kerja.”
Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, ia mengusulkan pemberdayaan anggota dengan Polrestabes Semarang ditunjuk sebagai moderator.
Administrator bertanggung jawab untuk memantau sepanjang waktu sehingga lalu lintas penyusup yang mencurigakan dapat dengan mudah dideteksi dan dihapus dari sistem situs saat ada.
“Tinggal 24 jam tidak berarti Anda akan berada di depan komputer sepanjang hari. Pekerjaan bisa ditiadakan kapan saja, di mana saja,” jelasnya.
Tindakan lain yang harus diambil polisi adalah segera memulihkan situs tersebut.
Kondisi bisa lebih baik. Misalnya, mencadangkan situs web Anda sehingga Anda dapat memuatnya kembali jika mengalami gangguan.
Dikatakan “Cadangan adalah kunci master Anda, Anda dapat menginstalnya kembali jika rusak”.
Di tingkat selanjutnya polisi dapat mencari dan menemukan pelakunya.
Jika Anda tertangkap, jangan kaget dengan keterampilan mereka.
Upaya penegakan hukum segera.
Karena dalam banyak kasus, pihak berwenang bahkan merekrut peretas.
Meski kemampuan mereka hanya standar.
“Jangan kaget melihat orang sukses meretas website atau aplikasi pemerintah, karena relatif mudah” katanya. (ion)
Pengarang : Ian Aribinto
Artikel ini sempat tayang di dengan judul Breaking News, Situs Hacking Polrestabes Semarang, Ini Pesan dari Seorang Hacker.